Rabu, 05 Juni 2013

SUSU DAN PENGOLAHANNYA

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Nilai gizinya yang tinggi menyebabkan susu menjadi medium yang sangat di sukai mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar. Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk dikalangn masyarakat. Untuk pemulihan kondisi status gizi tersebut, saat ini mulai dikembangkan program gerakan minum susu bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Susu sangat mudah rusak bila tidak ditangani dengan tepat. Untuk mencegah kerusakan pada susu, susu dapat diolah menjadi produk olahan. Proses pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam,berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan, mempermudah pemasaran, transportasi dan sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna bahan mentahnya. Mikroorganisme yang berkembang di dalam susu selain menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu.
Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh bakteri koli yang dapat menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai oleh konsumen. Untuk meminimalkan kontaminasi oleh mikroorganisme dan menghambat bakteri pada susu agar dapat disimpan di tempat yang bersih dan steril.

2.      Rumusan Masalah
Dalam hal memahami makalah ini secara fokus dan mendalam penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut
1.      Bagaimana jenis susu yang baik?
2.      Bagaimana proses pengolahan susu?
3.      Faktorapasaja yang menyebabkan kerusakan susu?
4.      Apa manfaat susu dalam kehidupan sehari- hari?

3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut
1.      Memaparkan jenis- jenis susu yang baik
2.      Menjelaskan proses pengolahan susu
3.      Menerangkan faktor- faktor penyebab kerusakan susu

4.      Memaparkan manfaat susu dalam kehidupan sehari- hari

BAB II
PEMBAHASAN
SUSU DAN PENGOLAHANNYA
1.      Pengertian Susu
Susu adalah cairan bergizi  berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai macam produk seperti yogurt,es krim, keju,mentega, susu kental manis, susu bubuk dan lain- lainnya untuk di konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk anak dalam masa umur produktif, susu membantu pertumbungan mereka. sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuannya yaitu agar orang tertarik untuk membeli dan meminum susu.
2.      Sejarah Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang menghasilkan susu, seperti sapi, kuda, dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 800 SM dan diambil daging, bulu, dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan difermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun disan. Diperkirakan susu mulai masuk kedaratan Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara itu, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Pengguna keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke- 15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan didaratan Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Belanda pad abad Ke 18.
3
.      Sumber Susu
Susu tidak hanya dadri sapi tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya, diantanya
1.      domba
2.      kambing
3.      kuda
4.      keledai, dan
5.      unta, termasuk unta di amerika selatan seperti ilama
di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu dibeberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai mengandung lemak sekitar 50% lebih rendah dari pada susu sapi. Sementara itu, susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.
4.      Syarat Susu yang Baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu masih steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga jinggakunning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran- butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning. Apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda- benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan juga wadah tempat menampung susu hasil perahan. Bau susu umumnya sedap, tapi juga sangat mudah berubah bila terkena faktor- faktor diatas.
Berat jenis susu adalah 1,028kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu, ataupun karena gas yang ada di dalam susu. Vikositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 oC, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 oC. Titik didih dan titik bekku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, yaitu dapat berada di antara sidfat asam dan sifat basa. Secara alami, Ph susu segar berkisar 6,5- 6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum atau aktifitas bakteri.
5.      Jenis Produk Susu
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak ( low fat milk), dan susu bebas lemak (free- fat milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang- kurangnya 3,25% lemak susu dan 8,25%  padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin, larut air, dan mineral). Kandungan vitamin A dan D dalam susu bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih oleh konsumenyang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu telah dikurangi sehingga tersisi 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), tetapi residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilanhpada proses penghilangan lemak. Pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umunya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan berubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira- kira 60% kadar airnya. Selain menghilangkan air, dalam pmbuatan evaporated milk juga dilakukan penambahan vitamin D srta standarisasi nutrisi. Selanjutnya, susu dipanaskan pada suhu 115,5- 118,5 oC selama 15 menit untuk sterilisasi . hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni dan mengandung kira- kira 25% paatan susu bukan lemak.
6.      Proses Pengolahan Susu
Susu sapi merupakan bahan makan yang mudah rusak sehingga perlu mendapatkan perawatan secara khusus. Berikut ini, adalah proses pengolahan susu sapi.
1. Setelah mendapatkan susu hasil perahan, segera bawa susu hasil perahan trsebut ke kamar susu, kemudian disaring. Penyaringan harus dilakukan segera untuk mencegah kuman kuman yang terdapat dalam air susu berkembang biak lebih lanjut.
2. Setelah disaring, baru lakukan penakaran apabila ingin mengetahui jumlah produksi.
3. Kemudian, susu hasil perahan dari beberapa ekor sapi tersebut dicampur perlahan- lahan sampai menjadi campuran air susu yang homogen.
4. Selanjutnya, air susu dialirkan kealat pendingin. Untuk pendinginan, diperlukan suhu 10- 15 oC selama 2- 3 jam. Pendinginan air susu bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga air susu sapi bertahan lama. Disamping itu, bisa juga melakukna pasteurisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan kealat pendingin agar organisme atau bakteri yang merugikan bisa mati.
5. Secara sederhana, pendinginan bisa dilakukan dengan menempatkan botol- botol air susu atau susu yang sudah dibungkus dalam kantong plastik, kemudian dimasukkan kedalam bak yang berisi es. Sementara itu, pasteurisasi sederhana dapat dilakukan dengan cara merebus air susu d atas kompor pada temperatur 74 oC selama 6 menit.
6. Setelah proses pendinginan atau pasteurisasi selesai, susu boleh dimasukkan kedalam botol- botol  untuk dikirim kekonsumen.
7. Susu sapi yang tidak melewati tahap pendinginan atau pasteurisasi sebelum dimasukkan kedalam botol akan memiliki kualitas yang rendah serta mudah rusak.

7.      Faktor- Faktor Penyebab Kerusakan pada Susu
Susu merupakan bahan pangan yang berasal dari hewan yang tidak tahan lama disimpan dan mudah rusak  (pershable food) serta merupakan bahan pangan berpotensial mengandung bahaya (potentially hazardous foood). Menurut Winarno FG (2004), kerusakan bahan pangan seprti susu dapat berlangsung dengan cepat. Kerusakan pada susu dapat disebabkan oleh faktor- faktor sebagai berikut.
a.       Pertumbuhan dan Aktifitas Mikroba
Pertumbuhan dan aktifitas mikroba yang paling utama adalah bakteri, ragi, dan kapang. Bebrapa mikroba tersebut dapat membentuk lendir, gas, busa, warna yang menyimpang, asam, dan racun.
b.      Aktifitas Enzim- enzim di dalam Susu
Susu yang terdapat pada susu dapat berasal dari mikroba atau sudah ada pada bahan pangan ternak secara normal. Adanya enzim memungkinkan terjadinya reaksi- reaksi kimia lebih cepat bergantung pada jenis enzim yang ada. Selain itu, enzim juga dapat mengakibatkan bermacam- macam perubahan pada komposisi susu.
c.       Suhu
Termasuk juga pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan protein (denaturasi), emulsi lemak, dan vitamin. Sedangkan pembekuan dapat menyebabkan pecahnya emulsi dan lemaknya akan terpisah. Pembekuan juga dapat menyebabkan kerusakan protein susu dan menyebabkan penggumpalan.
d.      Kadar Air
Kadar air sangat berpengaruh pada daya simpan susu karena membantu pertumbuhan mikroba.
e.       Udara terutama Oksigen
Oksigen dapat merusak vitamin, warna susu, cita rasa, serta merupakan pemicu pertumbuhan mikroba aerobik. Susu yang mengandung lemak dapat menyebabkan ketengikan karena lipoksidase.
f.       Sinar Matahari
Susu yang terkena sinar matahari secara langsung dapat berubah cita rasanya serta terjadi oksidasi lemak dan perubahan protein.
g.      Jangka Waktu Penyimpanan
Umumnya, waktu penyimpanan susu yang lama akan menyebankan kerusakan yang lebih besar.
h.      Mikroorganisme sebagai Indikator Cemaran dalam Susu
Mikroorganisme menggunakan susu sebagai bahan yang sangat ideal untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme dalam bahan pangan adalah mikroorganisme yang umum ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan seperti bakteri koloform. Adanya indikator mikroorganisme didalam suatu makanan menunjukkan telah terjadi kontaminasi kotoran dan sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk susu.
1.      Manfaat Susu dalam Kehidupan Sehari- hari

1.      Nutrisi Hewan Mamalia
Sebagian besar hewan mamilia, termasuk manusia, menyusui anaknya dengan cara langsung melalui ambing susu induknya. Beberapa kebudayaan meneruskan kebiasaan memberi air susunya hingga mencapai umur 7 tahun.
2.      Gizi untuk Manusia
Dibeberapa bangsa, terutama bangsa eropa minum susu telah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan setiap sarapan. Susu diproduksi dengan cara mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum, melainkan diubah bentuk menjadi margarin, yogurt, bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu sendiri. Susu- susu yang diproduksi di Eropa, rata- rata mengandung kandungan gizi yang tinggi. Ini sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan kita. Hal ini yang menyebabkan tinggi rata- rata orang Eropa jauh dari tinggi rata- rata orang Asia.
Karena memiliki kandungan nutrisi tersebut, maka susu memiliki manfaat yang tidak sedikit, diantaranya sebagai berikut
a.       Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak- anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
b.      Menurunkan tekanan darah.
c.       Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak, dan mencegah gigi berlubang.
d.      Menetralisr racun seperti logam atau timah yang  mungkin terkandung dalam makanan
e.       Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
f.       Mencegah diabetes tipe 2
g.      Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
h.      Membantu agar lebih cepat tidur karena kandungan susu dapat merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.

3.      Susu sebagai Aplikasi Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan atau suspensi.  Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen yaitu suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogen. Ukuranzatyang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (mic.m).
Emulsi adalah zat cair yang berbeda jenisnya dalam keadaan koloid. Dua zat air ini tidak saling melarutkan. Misalnya air susu, air santan, serta air dalam minyak seperti minyak rambut dan minyak ikan.
Air tidak bisa bercampur dengan minyak. Jika air cocok dengan sedikit minyak, minyak akan menyebar ksluruh bagian air tetapi jika dibiarkan, akan kembali berpisah.  Apabila ditambahkan air sabun pada campuran itu, setelah cocok, butir- butir minyak akan tercampur rata lagi ke seluruh bagian air. Sabun ini berfungsi sebagai satbilisator (pemantap) untuk mencegah terpisahnya butir- butir minyak dengan air.
Contoh lain emulsi adalah air susu yang merupakan butir- butir susu dalam air. Air susu kalau dibiarkan akan masam dan pecah (air dan lemak terpisah). Oleh karena itu, perlu diberi stabilisator kasein untuk mencegah pemisahan. Perhatikan tiga contoh campuran dibawah ini.
1.      Campuran air dan sirup
2.      Campuran air dan susu
3.      Campuran air dan pasir
Jika kita mencampurkan air dengan sirup maka sirup akan terdispersi (tercampur) dengan air secara homogen (bening). Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa maupun penyaringan yang lembut (penyaringan mikro). Secara makrokopis atau mikrokopis, campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana yang sirup. Campuraninilah yangdinamakna larutan.
Jika kita mencampurkan susu (misalnya susu instan) dengan air, ternyata susu larut tetapi tidak larut tersebut tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara makroskopis, campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra, ternyata masih dapat dibedakan partikel- pertikel lemak susu yang tersebar didalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid.
Jika kita mencampurkan air dengan pasir, maka pasir akan terdispersi (bercampur) dengan air secara heterogen dan langsung memisah antara air dan pasir. Pasir akan mengendap di dasar air dan dapat dipisahkan dengan dengan penyaringan biasa bahkan dapat dipisahkan dengann cara dituang secara perlahan- lahan. Secara makrokopis, campuran ini ini suda tampak heterogen, dapat dibedakan manan yang air dan mana yang pasir. Campuran seperti inilah yang disebut suspensi.
Koloid tergolong campuran heterogen (dua pase) dan stabil. Zat yang didispersikan disebutkan fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi. Fase terdispersi besifat diskontinu (terputus- putus) sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersi adalah lemak sedangkan medium dispersinya adalah air.


BAB III
PENUTUP
1.      SIMPULAN
Susu adalah cairan bergizi  berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu tidak hanya dadri sapi tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya, diantanya
1.      domba
2.      kambing
3.      kuda
4.      keledai, dan
5.      unta, termasuk unta di amerika selatan seperti ilama
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu masih steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak ( low fat milk), dan susu bebas lemak (free- fat milk) atau susu skim (skim milk).
Susu merupakan bahan pangan yang berasal dari hewan yang tidak tahan lama disimpan dan mudah rusak  (pershable food) serta merupakan bahan pangan berpotensial mengandung bahaya (potentially hazardous foood). Menurut Winarno FG (2004), kerusakan bahan pangan seprti susu dapat berlangsung dengan cepat. Kerusakan pada susu dapat disebabkan oleh faktor- faktor sebagai berikut.
susu memiliki manfaat yang tidak sedikit, diantaranya sebagai berikut.
a.       Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak- anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
b.      Menurunkan tekanan darah.
c.       Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak, dan mencegah gigi berlubang.
d.      Menetralisr racun seperti logam atau timah yang  mungkin terkandung dalam makanan
e.       Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
f.       Mencegah diabetes tipe 2
g.      Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
h.      Membantu agar lebih cepat tidur karena kandungan susu dapat merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.
  


DAFTAR PUSTAKA

http://www.agribisnis.net/disp_informasi/1/3/61/1081/pengolahan_susu_segar.html
http://kaffaitu.wordpress.com/2012/01.09/susu-dan-pengolahannya/