Minggu, 09 Maret 2014

BELAJAR DARI KESALAHAN


 


Bismillahirrahmanirrahim
Pekanbaru, 10 Maret 2014 (LP Fc) ; 00 : 42 WIB


 Assalamu'alaikum. Wr. Wb
 Malam ini saya baru browsing lalu saya mampir sebuah blog yang ditulis oleh orang melayu asal Malaysia. Hal yang membuat saya tertarik ialah dia membuat judul blognya "Biskuit Mayat", saya masih menerka- nerka apa maksud pemberian nama yang aneh tersebut.
Namun tulisan ini telah saya revisi ulang sesuai dengan bahasa orang Indonesia.


Pertama, Saya yakin sahabat pasti ada niat untuk berubah menjadi baik, yang baik menjadi lebih baik, dan yang sudah ingin terus istiqomah dalam  kebaikan dan menyebarkan kebaikan. Tahniah, semoga niat kita untuk berubah diganjari pahala oleh Allah. Fitrah manusia, banyak yang ingin berubah menjadi baik, tetapi banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ketika sudah berbuat salah dan tidak tau harus kembali kepada kebaikan.

Belajar dari kesilapan

Ada seorang murabbi berkata :

“Kalau kita tidak ingin tersadung kaki, bukan jawaban kita “jangan berjalan”. Kalau kita tidak mau bercerai, bukan jawabannya “jangan menikah”. Kalau tidak mau tergigit lidah, bukan jawabannya “jangan mengunyah”. Pribahasa yang mengatakan Belajar dari kesilapan hari ini, agar sukses di masa depan. Itu pendekatan yang kurang tepat. Yang tepat ialah belajar dari kesilapan orang terdahulu, agar kita mampu melangkah lebih jauh dari pada mereka. karena kita sudah tau jalan yang benar dan salah.

Ya, belajar dari kesalahan orang terdahulu. Siapa orang terdahulu?

Orang terdahulu ialah golongan-golongan yang telah diceritakan oleh Allah di dalam al Quran yang agung. Juga kisah-kisah orang soleh. Dan yang paling terdekat, kisah ibu bapa atau keluarga kita sendiri. Kita tidak pernah tidak melakukan kesilapan, oleh karena itu, dari sebuah kesalahan itu kita belajar bagaimana untuk berubah. Bahkan yang lebih baik, kita belajar dari kesalahan generasi sebelum kita. 

Bersambung......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar