Kamis, 27 Februari 2014

KASIHAN SEKALI | MUSIBAH MELANDA NEGERI

Bismillahirrahmanirrahim...
Lihat handphone dulu (melihat tanggal : 27 Februari 2014) 21 : 04

Kasihan sekali | musibah ini melanda Negeri...

"Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan dikarenakan ulah tangan manusia" (Al- Qur'an)

Tanah air ku indonesia sedang dalam keadaan darurat karena sedang dilanda musibah. Di Ibukota DKI Jakarta direndam banjir, di Surabaya Banjir juga, di Sumatra Utara Gunung Sinabung beraksi (baca- Meletus) begitu juga dengan gunung kelud di Jawa Timur, selain daerah- daerah diatas Riau juga mengenyam musibah berupa asap akibat pembakaran lahan dan hutan yang banyak terjadi di berbagai kabupaten di Riau. Semua musibah ini memang bukan hanya kali ini saja melanda negeri ini, melainkan sudah bisa dikatakan langganan musibah. Entahlah, melihat kondisi ikatan antar manusia dan alam yang sudah tidak akur dan bersahabat lagi. Nampaknya alam pun membalas atas kecurangan yang memicu kemesraan alam dan manusia itu sendiri. Manusia menghianati, ingkar dan rakus. hutan dirampas dan digunduli sungai dan laut di rusak dan dikotori daratan dipenuhi dengan pondasi dari gedung- gedung tinggi, sampah- sampah menjadi tak monster dan menggunung. 

Permasalahan asap di Riau ini sangat besar dampak kerugian yang ditimbulkannya. Dari himbawan di media cetak dan online yang saya baca status asap di Riau dalam kondisi diatas kondisi normal dan dapat merusak kesehatan tubuh, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), iritasi mata dan kulit. selain dampak kesehatan juga mengganngu aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat yang semuanya itu menimbulkan kerugian yang besar. disana sini masyarakat mulai resah dan mengeluh atas keadaan yang tidak mengenakkan mereka, seperti di facebook dan twitter sudah menjadi pembahasan hangat. 
Masyarakat yang beraktifitas diluar rumah dihimbau memakai masker untuk menutupi hidung untuk mengurangi resiko terjadi infeksi saluran pernapasan atas. 

Kalau saja masyarakat Riau baik yang memang penduduk asli maupun pendatang bahkan pemerintah dan pengusaha sekalipun bijak dalam mengelola alam ini tentu hal semacam ini tak akan terjadi. Tanah Riau yang luas dengan lahan gambut hutannya ditebang dan sebagian besar dijadikan area perkebunan sawit yang dalam kebutuhan ekonomi dapat membantu perekonomian rakyat saat ini. Sifat tanah gambut yang berlapis- lapis dengan bahan organik seperti batang, daun dan kayu yang telah terpendam dan membusuk yang apabila terbakar dapat menyebar luar dengan cepat meski api diatas permukaan tanah dapat dipadamkan namun api yang terdapat  dilapisan rongga tanah masih terus melahap sedikit demi sedikit hingga muncul membesar dipermukaan lagi. 

Dahulu saat masih zaman nenek saya mereka tinggal di pinggiran sungai rokan dan segala kegiatan seperti mandi, mencuci dan mata pencaharian mereka juga tergantung di sungai tersebut. Namun dapat dilihat sekarang, dengan ditebangnya hutan- hutan, mata air pun mulai hilang, bahkan ikan yang dulu banyak kini tak ada lagi didapatkn dengan mudah. Airnya menjadi keruh, ditambah dengan kegiatan penambangan pasir, pembuangan sampah kesungai yang sangat mendukung perusakan alam ini semakin cepat.

Saat ini memang masih sedikit orang dan kelompok yang peduli dengan kelestarian lingkungan hidupnya akan datang. ada yang mengerti namun tak bertindak dan bahkan ada yang tidak peduli untuk membenahi kerusakan- kerusakan ini. 

 Program- program penanaman seribu ataupun setriliun pohon sajapun tidak cukup seperti program yang sering dikampanyekan tersebut. karena keseimbangan alam ini tidak akan membaik jika hanya menanam namun tak merawat apa yang sudah ditanam. selain dari pada itu, budaya masyarakat belum sadar akan pentingny menjaga kebersihan, kelestarian alam ini. salah satunya kurang adanya kebijakan yang benar- benar menekankan kepedulian pemerintah akan menjaga lingkungan hidup. Kebijakan- kebijakan yang sudah ada diperbaiki dalam penerapannya dan selalu diawasi. 

Sekarang sudah memasuki zaman teknologi namun membakar lahan dan hutan masih digunakan dalam membersihkan lahan dari semak dan gulma di lahan petani maupun perusahaan sekalipun. Masyarakat dan perusahaan memilih membakar lahan dikarenakan cara ini adalah cara termudah dan termudah dibandingkan jika dibanding dengan cara yang lain.

Saat saya masih duduk dibangku Aliyah saya mengikuti pelatihan sosialisasi tentang pelarangan pembakaran hutan dan lahan. saat itu sudah marak pembakaran lahan namun dampak asap nya belum separah seperti saat ini. itulah alasan saya dalam menilai masyarakat dan pemerintah telalu cuek untuk menjaga alam untuk diri sendiri maupun generasi yang akan datang. Dan keserakahan dalam menguasi lahan, perkebunan, hutan di Riau ini hanya dapat di nikmati oleh pihak- pihak tertentu. seakan mereka hidup abadi di dunia yang alamnya telah ia rusak. Ia lupa kepada generasi muda yang akan merasakan akibat dari keserakahan mereka yang tamak. akibatnya generasi muda nanti hanya kenyang dengan asap, berpenyakitan; mata mereka cepat rusak mereka bernapas penuh sesak. Bukan kah hak manusia sama untuk menghirup udara segar yang diberikan Allah secara gratis ini dengan nikmat bukan dengan asap. Bukan generasi muda nanti juga berhak melihat keindahan alam tanah kelahirannya baik disiang maupun malam hari yang tidak di tutup kabut asap. bukankah hati ini bila membiarkan anak- anak keluar rumah tanpa ketergantungan oksigen maupun masker.?

Marilah kita peduli dan turut aksi menjaga kelestarian lingkungan hidup kita. karena hutan ini bukan diwariskan untuk kita, melainkan diwariskan untuk anak cucu kita.

Sejauh ini saya selalu mengikuti status dari halaman facebook teman- teman yang ada di GreenPeace. mereka konsisten memperjuangkan kelestarian alam baik diluar negeri apatah lagi di Negeri sendiri. Saat ini mereka sedang hangat- hangat menyuarakan tentang kelangsungan hidup dari Harimau Sumatera yang menjadi satwa langka dan dilindungi negara. 

Hutan yangmenjadi habitat dari beraneka ragam satwa yang ada diriau kini telah datar dan digantikan dengan pohon- pohon produksi tahunan, perkebunan kelapa sawit secara besar- besaran sehingga memutus mata rantai makanan dan mengusir dari tempat tinggal mereka. Sampai- sampai tidak sedikit harimau yang tadinya tenang dihutan makanan yang tercukupi kini berani turun ke pemukiman warga untuk mencari ternak warga dan bahkan tak sedikit pula manusia yang menjadi korban kelaparan dan kebuasan harimau sumatera. 

Jadi sebenarnya Harimau tidak salah jika mereka mengaum meminta makan kedepan pintu rumah warga. Dan tumbuhan pun begitu juga, mereka tidak mampu untuk membersihkan udara yang kotor dengan karena jumlah pepohonan hanya tinggal sedikit karena tempat pemurnian udara yang besar seperti hutan sudah tidak ada lagi.

Mari Peduli Lingkungan!


1 komentar:

  1. Mencari Situs Judi Taruhan Ayam Terpercaya?

    Tenang saja, kini Agen BOLAVITA menyediakan Judi Taruhan Ayam yang sangat lengkap yang bisa Anda coba daftar dan mainkan.

    Daftar sekarang untuk dapatkan bonus new member 10% dan bonus setiap harinya 5%.

    Minimal Deposit dan Withdraw adalah 50.000.

    Permainan ini bisa dimainkan dimana dan kapanpun juga, baik di pc/laptop atau Handphone.

    Daftar sekarang juga di www.bolavita.vip !!!!

    Baca juga = Cara Daftar Sabung Ayam di BOLAVITA

    Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
    BBM : BOLAVITA / D8C363CA
    Whatsapp : +62812-2222-995
    Livechat 24 Jam

    BalasHapus