Rabu, 23 Juli 2014

BAHAGIA KEMBALI FITRI DIHARI IDUL FITRI

Pekanbaru|Rabu, 23 Juli 2014/ 26 Ramadhan 1435

Waktu tak terasa begitu cepat belalu, Ingatku baru kemarin ramadhan tiba namun kini sudah hampir di penghujungnya saja dan idul fitri pun menjelang. Begitulah cara waktu berjalan dan tanpa disadari sudah banyak hal - hal baru yang sudah di lewati. Terasa olehku begitu banyak yang berbeda kini, semua sudah meningkalkan cerita pada masa lalu.

Saat aku kecil kalau sudah menjelang hari raya idul fitri ini semua terasa bahagia menyambutnya. Baju untuk hari raya udah di belikan, celana yang banyak kantongnya, sandal yang ada bunyi kreek nya di tambah mercon beberapa ikat untuk rame- rame  waktu jalan rombongan pergi kerumah tetangga minta maaf dan pulang ngantongi makanan plus minuman kalengnya, ke jembatan yang ramai dan berdesakkan hanya sekedar melihat arus sungai yang surut atau pasang atau melintasi perkebunan naik turun bukit demi melihat pemancar sinyal. rela perang mercon dan melewati tempat yang serem demi mencapai tempat tujuan.

Bahagia nya saat lebaran itu tiba semua orang berkumpul, yang telah lama merantau kembali dari perantauannya, yang jarang bersua kini saling mengunjungi masuk rumah kerumah meminta maaf. Yang muda sungkem untuk menta hampura (baca: minta maaf;sunda) kepada yang tua dan yang tua memaafkan juga meminta maaf kembali menangis bersama menyadari dosa dan salah yang lalu. Suami- Istri, Orang tua- Anak, Adik- Abang dan semua saudara. Keluarga - keluarga kecil berkumpul menjadi keluarga yang besar.
Anak - anak menyambung takbir dengan mercon - mercon yang mengiringi sahutan takbir.

Begitulah Ketika idul fitri, semua menangis lalu tersenyum. Katanya kita kembali kepada fitri. tak hanya sanak saudara yang dekat di kunjungi yang jauh pun di datangi menyambung silaturahmi terkadang ada bawaan rantang sekadar berbagi. Bahagianya lebaran saat anak - anak dapat piti dari pak haji dapat untuk beli mercon lagi.

Semakin maju waktu berjalan juga membawa orang - orang yang disayang, orang yang di lebaran kemarin masih ada dan saling memaafkan namun kini sudah pulang menghadap Ilahi. Yaa begitulah kehidupan, banyak yang datang dan pergi menemani dan mengisi kehidupan kita namun kehidupan tak boleh berhenti juga kita masih terus berjalan.

Dan idul fitri tahun ini aku berharap kita benar - benar kembali fitri setelah melewati bulan ramadhan dengan puasa penuh, taraweh dan tadarus nya diamalkan dan ibadah - ibadah lain yang menghiasi ramadhan dan semoga  menjadi hamba yang bertakwa. amiin.


Minal Aidin Wal faidzin | mohon maaf lahir batin

Hati- hati dijalan, taati rambu jalan, Semoga selamat sampai tujuan | bagi yang mudik
Merayakan Hari Lebaran jangan lupa diri dan berlebihan | Jangan merusak kaesucian jiwa yang sudah fitri

Semoga Lebaran penuh berkah dan kebahagian
Selamat Menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1435

Nb : Berbagi pahala dengan berbagi THR untuk hari raya :)

KEMENANGAN YANG SEBENARNYA

Pekanbaru|Kamis, 24 Juli 2014

Tahun ini nampaknya menjadi tahun yang istimewa bagi banyak orang dari semua kalangan. Bagaimana tidak, Pada tahun ini banyak peristiwa- peristiwa penting baik di dalam maupun diluar negeri.

Di dalam negeri, Indonesia sedang mengadakan pesta demokrasi pada 09 Juli 2014 untuk memilih anak bangsa yang terbaik untuk menduduki kursi kepemimpinan Indonesia lima tahun kedepan. Ada kenampakan yang berbeda pada pemilu kali ini  dikarenakan kandidat yang mencalonkan hanya ada dua kubu yakni Prabowo Subianto beserta Hatta Rajasa dan Jokowidodo beserta Jusuf Kalla. Kompetisi disaat masa kampanye begitu terasa bahkan sempat terasa memanas dikarenakan para kandidat menggunakan kampanye hitam untuk menjatuhkan pasangan yang lainnya, dan masih banyak terdapat kecurangan- kecurangan dalam pemilu tahun ini. Dan pada tanggal 23 juli 2014 KPU telah mengumumkan kemenangan pasangan Jokowidodo dan Jusuf Kalla yang masih menuai protes kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan walkaoutnya para saksi dan tim sukses mereka dan di tambah dengan sikap Prabowo Subianto yang mendeklarasi bahwa ia memutuskan untuk menarik diri dari pencapresan yang penuh dengan kecurangan.

Keluar dari sorotan kawasan Nasional kita melirik kepada pagelaran akbar sepakbola dunia yang selenggarakan di Brazil. Negara- negara dari berbagai benua berkumpul untuk ikut berkompetisi  memperebutkan gelar juara dunia tersebut. Olahraga yang banyak disukai oleh penduduk bumi itu menjadi pusat perhatian bagi setiap orang dari penjuru dunia untuk menyaksikan perhelatan akbar tersebut. dari penyisihan masuk perempat final dan menyisa kan Brazil, Argentina, Belanda dan Jerman disemi final, Pertandingan yang begitu menarik mempertemukan Argentina melawan Jerman di final. Pertandingan final yang sampai babak kedua juga nihil hingga masuk  pertambahan waktu hingga Mario Gotze meneruskan umpan dari Schurel di Menit 80 dan pertandingan berakhir 1 : 0 dan mengeluarkan Jerman sebagai Juara Piala dunia ketiga kali setelah puasa juara selama 24 tahun dan memecahkan rekor negara Eropa yang mampu menjuarai Piala dunia yang di adakan di Benua Amerika.

Selain Kedua momen akbar tersebut yang menyita perhatian dunia yakni semua momen tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan. Baik para pendukung tim piala dunia maupun pendukung calon presiden indonesia yang beragam islam dapat merasakan keberkahannya. Dengan bertepatan dengan bulan ramadhan membantu meredam gejolak perebutan kursi presiden antara du kubu tersebut.

Bahagialah orang yang sudah bekerja keras untuk meraih kemenangan- kemenangannya yang dia dapatkan dengan kerja keras dan kejujuran. Mereka yang tetap memilih dengan jalan kebenaran untuk mencapai tujuan- tujuan mereka. Kemenangan sejati bukanlah sekedar mampu mengalahkan lawan- lawan dan mengumpulkan sejumlah angka yang lebih banyak dibandingkan dengan lawan melainkan mereka yang mampu mengalahkan batas kemampuan diri sendiri dan selalu sportifititas mengikuti aturan main.


"Kemenangan hanya dapat diraih oleh orang yang berjuang"

Sabtu, 22 Maret 2014

PENYAKIT DAN PENGENDALIAN PADA AYAM

Dalam beternak ayam hal yang wajib di perhatikan adalah mengenai kesehatan ternak, untuk mengetahui  jenis- jenis penyakit dan pengendalian penyakit pada ternak ayam  berikut adalah pembahasannya.

A. INFEKSI BAKTERI

1. Snot/Coryza 
Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam. Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka kesakitannya mencapai hingga 80%. Snot bersifat kronis, biasanya berlangsung antara 1-3 bulan. Ayam betina berumur 18-23 minggu paling rentan terhadap penyakit ini. Namun menurut pengalaman kami, ayam berumur kurang dari 16 minggu mempunyai angka kematian yang cukup tinggi jika terkena penyakit ini. Sedangkan ayam yang sedang bertelur dapat disembuhkan tetapi produktivitas telur menurun hingga 25%. Penularan Snot dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum, petugaskandang dan peralatan yang digunakan.

Dari berbagai referensi yang kami dapatkan gejala penyakit Snot pada ayam adalah sbb:
-     ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun
-     keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
-     muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital
-     terdapat kerak dihidung
-     napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba
-     ayam mengorok dan sukar bernapas
-     pertumbuhan menjadi lambat.

Pengobatan Snot yang diberikan adalah preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole, menurut beberapa penulis penyakit ini dapat diobati dengan antibiotika seperti Ultramycin, imequil atau corivit. Kami menggunakan preparat enrofloksacyn atau lebih dikenal dengan Enflox produksi SHS dan saat ini kami sedang mencoba menggantinya dengan preparat amphycillin dan colistin atau lebih dikenal dengan Amphyvitacol produksi Vaksindo. Seorang penulis menyebutkan pengobatan tradisional juga dilakukan dengan memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk sebesar kelereng sesuai dengan bukaan mulut ayam dan diberikan 3 kali sehari.

Sedangkan pengobatan tradisional yang kami lakukan adalah memberikan perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Air perasan ini dicampurkan pada air minum. Sedangkan ampasnya kami campurkan pada sedikit pakan. Selain ramuan ini menghangatkan tubuh ayam, ramuan ini juga berkhasiat untuk menambah napsu makan ayam. Selain memberikan obat yang diberikan bersama dengan air minum, kami juga memberikan obat secara suntikan pada ayam yang sudah parah. Obat yang kami berikan adalah Sulfamix dengan dosis 0.4 cc/kg BB ayam. Hal lain yang perlu dilakukan karena penyakit ini mempunyai penularan yang sangat cepat dan luas, ayam yang terkena Snot harus sesegera mungkin dipisahkan dari kelompoknya.

Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.


2. Berak Kapur 
atau Pullorum
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari.

Gejala yang timbul adalah :
-     napsu makan menurun
-     kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur
-     bulu dubur melekat satu dengan yang lain
-     jengger berwarna keabuan
-     badan anak ayam menjadi menunduk
-     sayap terkulai
-     mata menutup

Penulis yang lain mengatakan gejala anak ayam yang terkena berak kapur selain gejala yang disebutkan di atas, anaka ayam akan terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat.
Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur akan mengalami penurunan produktivitas telur, depresi, anemia, kotoran encer dan berwarna kuning.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan desinfeksi kandang dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas  di dada ayam. Penulis lain menyebutkan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide.

3. Berak Hijau
Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau  sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Pengaruh penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan induk yang sakit.

Gejala penyakit ini adalah:
-          jengger berwarna biru
-          mata lesu
-          napsu makan menurun
-          sekitar pantat terlihat memutih dan lengket.

Upaya pencegahan merupakan hal utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan antara ayam yang sakit memberikan pakan yang yang baik.
Jika ayam yang terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam tersebut dibakar agar bakteri tersebut ikut mati dan tidak menular ke ayam yang lain.

4. Kolera
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan.
Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.

Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb:
-     napsu makan berkurang
-     sesak napas
-     mencret
-     kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk
-     jengger dan  pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan
-     ayam suka menggeleng-gelengkan kepala
-     persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan
-     lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah :
+    perdarahan pintpoint pada membran mukosa dan serosa dan atau pada lemak abdominal
+    inflamasi pada 1/3 atas usus kecil
+    gambaran “parboiled” pada hati
+    pembesaran dan pembengkakan limpa
+    didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian

Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis definitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini.
Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain dengan menjaga agar litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga.
Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil.


5. Chronic Respiratory Disease (CRD) 
atau ngorok 
atau Air Sac 
atau Sinusitis 
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu:
-          batuk-batuk
-          napas berbunti atau ngorok
-          keluar cairan dari lubang hidung
-          nafsu makan turun
-          produksi telur turun
-          ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya

Sedangkan penulis lain mengatakan gejala yang timbul pada CRD adalah:
-     ayam kehilangan napsu makan secara tiba-tiba dan terlihat lesu
-     warna bulu pucat, kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan terutama di sekitar anus
-     terjadi inkoordinasi saraf
-     tinja cair dan berwarna putih

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui  dan melakukan sanitasi kandang.
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.


6. Colibacillosis 
Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang ditimbulkan dapat infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah.infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda.
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi.

Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah:
-          napsu makan menurun
-          ayam lesu dan tidak bergairah
-          bulu kasar
-          sesak napas
-          kotoran banyak menempel di anus
-          diare
-          batuk

Pada septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba.

Pada pembedahan akan didapatkan:
-     dehydrasi
-     bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal
-     perdarahan pinpoint pada organ viscera
-     eksudat fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru (sangat karakteristik)
-     usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous dan area perdarahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan menjauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin dan tetrasiklin. Meskipun demikian, menurut info yang lain dikatakan pengobatan penyakit ini cenderung susah dan tidak menentu.



A.INFEKSI VIRAL

1. Tetelo
Newcastle Disease (ND)
Sampar Ayam
Pes Cekak
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo  dan biasanya dikualifikasikan menjadi:

a.     Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
b.    Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan  dan saraf.
c.     Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.

ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap  yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
-     excessive mucous di trakea
-     gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
-     ayam tampak lesu
-     napsu makan menurun
-     produksi telur menurun
-     mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
-     jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.

Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
-     ayam yang tertular harus dimusnahkan.
-     vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
-     untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola  444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Namun kami mempunyai sedikit perbedaan dengan jadwal pola 444.(lihat jadwal pemberian vaksin modifikasi kami)

Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
-     memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
-     memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
-     memberikan ransum jamu yang baik.


2. Gumboro
Infectious Bursal Disease
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
-     napsu makan berkurang
-     ayam tampak lesu dan mengantuk
-     bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
-     peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
-     jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.

Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
-     diare berlendir
-     nafsu makan turun
-     gemetar dan sukar berdiri
-     bulu di sekitar anus kotor
-     ayam suka mematuk di sekitar kloaka

Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur  3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar  melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.


3. Bronchitis
Infectious Bronchitis
Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.

Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
-       batuk
-       bersin
-       rattling
-       susah bernapas
-       keluar lendir dari hidung
-       terengah-engah
-       napsu makan menurun
-       gangguan pertumbuhan
-       pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular.

Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.


4. Avian Pox
Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi.
Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.

Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah:
-     pertumbuhan yang lambat pada unggas muda
-     telur menurun pada periode layer
-     kesulitan bernapas dan makan
-     dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki.
-     wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea.

Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus.


5. Marek (Visceral Leukosis)
Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang.

Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain:
-    Marek tipe visceral
Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif.

-     Marek tipe neural
Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan .

-    Ocular leucosis atau “gray eye”
Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian.

-     Skin leukosis
Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit.

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex Rispens.Ayam yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat.



3. INFEKSI PROTOZOA

1. Berak Darah/ Koksidiosis
Berak darah atau sering disebut dengan koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari genus Eimeria. Penularan penyakit ini dapat melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung seperti kontak dengan droplet dari unggas yang terinfeksi. Pada saat unggas memakan koksidia, organisme ini akan menginvasi usus dan mengakibatkan kerusakan dan kemudian mulai berkembang biak. Beberapa minggu setelah terjadinya infeksi, koksidia akan berubah menjadi oocyst. Oocyst masih belum cukup matur, meskipun  oocyst  terdapat pada droplet, oocyst ini tidak dapat menginfeksi unggas lain kecuali ia berkembang  (sporulasi) menjadi bentuk yang lebih matang di litter. Bentuk inilah yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah protozoa yang termakan. Di dalam peternakan, penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui alas kaki, baju, burung liar, peralatan, tempat pakan, serangga atau rodent.

Gejala yang timbul pada penyakit ini adalah sbb:
-     kotoran lembek cenderung cair dan berwarna coklat kehitaman kerena mengandung darah
-     pertumbuhan terhambat
-     napsu makan menurun
 -     pada pembedahan ayam yang mengalami kematian akibat penyakit ini akan ditemukan pada usus besarnya akan bengkak berisi darah.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ayam pada usia 4 hari. Biasanya kami akan memberikan vaksinasi ini dengan melakukan penyemprotan pada pakan. Selain itu harus dilakukan sanitasi yang baik pada kandang DOC. Pilihlah pakan yang sudah mengandung koksidiostat ( preparat pembunuh protozoa Eimeria).


4. INFEKSI PARASIT

Cacingan
Worm Disease
Cacingan pada ayam  dapat disebabkan oleh:

1. Ascaridia galli
Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi.
Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini.
Unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang baru.Sedangkan obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum.

2. Heterakis gallinae
Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole.


3. Capillaria annulata atau Capllaria contorta
Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata.
Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas.
Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole.

Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb:
-     tubuh ayam menjadi kurus
-     nafsu makan berkurang
-     sayap kusam dan terkulai
-     kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
-     pertumbuhan lamban

Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah:
-     sanitasi kandang dengan desinfektan
-     pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam
-     campurkan premix 2.4% ke dalam makanan dengan dosis 2.5 kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari

--- Faktor Lain ---

Faktor utama penyebab ayam sakit adalah karena kecerobohan dalam mengelola peternakan yang diakibatkan oleh faktor-faktor :
1. Sanitasi yang tidak benar, dengan ciri peternakan menjadi kotor, bau dan terkesan jorok
2. Tidak melakukan pembersihan rutin dan pemberian obat dan vitamin kepada unggas yang ada.
3. Dan tidak dilakukannya vaksinasi pada unggas.

Yang terpenting adalah
" LAKUKAN VAKSINASI "
Dengan cara-cara yang benar dan waktu yang teratur 

Sumber :

informasi Peternakan Ayam

https://www.facebook.com/pages/informasi-Peternakan-Ayam/106155702746168

Minggu, 09 Maret 2014

BELAJAR DARI KESALAHAN


 


Bismillahirrahmanirrahim
Pekanbaru, 10 Maret 2014 (LP Fc) ; 00 : 42 WIB


 Assalamu'alaikum. Wr. Wb
 Malam ini saya baru browsing lalu saya mampir sebuah blog yang ditulis oleh orang melayu asal Malaysia. Hal yang membuat saya tertarik ialah dia membuat judul blognya "Biskuit Mayat", saya masih menerka- nerka apa maksud pemberian nama yang aneh tersebut.
Namun tulisan ini telah saya revisi ulang sesuai dengan bahasa orang Indonesia.


Pertama, Saya yakin sahabat pasti ada niat untuk berubah menjadi baik, yang baik menjadi lebih baik, dan yang sudah ingin terus istiqomah dalam  kebaikan dan menyebarkan kebaikan. Tahniah, semoga niat kita untuk berubah diganjari pahala oleh Allah. Fitrah manusia, banyak yang ingin berubah menjadi baik, tetapi banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ketika sudah berbuat salah dan tidak tau harus kembali kepada kebaikan.

Belajar dari kesilapan

Ada seorang murabbi berkata :

“Kalau kita tidak ingin tersadung kaki, bukan jawaban kita “jangan berjalan”. Kalau kita tidak mau bercerai, bukan jawabannya “jangan menikah”. Kalau tidak mau tergigit lidah, bukan jawabannya “jangan mengunyah”. Pribahasa yang mengatakan Belajar dari kesilapan hari ini, agar sukses di masa depan. Itu pendekatan yang kurang tepat. Yang tepat ialah belajar dari kesilapan orang terdahulu, agar kita mampu melangkah lebih jauh dari pada mereka. karena kita sudah tau jalan yang benar dan salah.

Ya, belajar dari kesalahan orang terdahulu. Siapa orang terdahulu?

Orang terdahulu ialah golongan-golongan yang telah diceritakan oleh Allah di dalam al Quran yang agung. Juga kisah-kisah orang soleh. Dan yang paling terdekat, kisah ibu bapa atau keluarga kita sendiri. Kita tidak pernah tidak melakukan kesilapan, oleh karena itu, dari sebuah kesalahan itu kita belajar bagaimana untuk berubah. Bahkan yang lebih baik, kita belajar dari kesalahan generasi sebelum kita. 

Bersambung......


Kamis, 06 Maret 2014

KEBIASAAN YANG DIULANG












Kamis, 06 Maret 2014
23 : 24 wib
Laskar Pelangi Fc
Assalamu'alaikum.
Apa kabar sahabat ku...
Pernah dengar pepatah "bisa karena biasa", ya perkataan itu tidak asing dari percakapan kita sehari - hari.
   Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.

Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."
Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!
Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian."
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::,
Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!
Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya.
Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.
Sekali lagi: Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!
Sumber : andriewongso.com

Kamis, 27 Februari 2014

KASIHAN SEKALI | MUSIBAH MELANDA NEGERI

Bismillahirrahmanirrahim...
Lihat handphone dulu (melihat tanggal : 27 Februari 2014) 21 : 04

Kasihan sekali | musibah ini melanda Negeri...

"Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan dikarenakan ulah tangan manusia" (Al- Qur'an)

Tanah air ku indonesia sedang dalam keadaan darurat karena sedang dilanda musibah. Di Ibukota DKI Jakarta direndam banjir, di Surabaya Banjir juga, di Sumatra Utara Gunung Sinabung beraksi (baca- Meletus) begitu juga dengan gunung kelud di Jawa Timur, selain daerah- daerah diatas Riau juga mengenyam musibah berupa asap akibat pembakaran lahan dan hutan yang banyak terjadi di berbagai kabupaten di Riau. Semua musibah ini memang bukan hanya kali ini saja melanda negeri ini, melainkan sudah bisa dikatakan langganan musibah. Entahlah, melihat kondisi ikatan antar manusia dan alam yang sudah tidak akur dan bersahabat lagi. Nampaknya alam pun membalas atas kecurangan yang memicu kemesraan alam dan manusia itu sendiri. Manusia menghianati, ingkar dan rakus. hutan dirampas dan digunduli sungai dan laut di rusak dan dikotori daratan dipenuhi dengan pondasi dari gedung- gedung tinggi, sampah- sampah menjadi tak monster dan menggunung. 

Permasalahan asap di Riau ini sangat besar dampak kerugian yang ditimbulkannya. Dari himbawan di media cetak dan online yang saya baca status asap di Riau dalam kondisi diatas kondisi normal dan dapat merusak kesehatan tubuh, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), iritasi mata dan kulit. selain dampak kesehatan juga mengganngu aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat yang semuanya itu menimbulkan kerugian yang besar. disana sini masyarakat mulai resah dan mengeluh atas keadaan yang tidak mengenakkan mereka, seperti di facebook dan twitter sudah menjadi pembahasan hangat. 
Masyarakat yang beraktifitas diluar rumah dihimbau memakai masker untuk menutupi hidung untuk mengurangi resiko terjadi infeksi saluran pernapasan atas. 

Kalau saja masyarakat Riau baik yang memang penduduk asli maupun pendatang bahkan pemerintah dan pengusaha sekalipun bijak dalam mengelola alam ini tentu hal semacam ini tak akan terjadi. Tanah Riau yang luas dengan lahan gambut hutannya ditebang dan sebagian besar dijadikan area perkebunan sawit yang dalam kebutuhan ekonomi dapat membantu perekonomian rakyat saat ini. Sifat tanah gambut yang berlapis- lapis dengan bahan organik seperti batang, daun dan kayu yang telah terpendam dan membusuk yang apabila terbakar dapat menyebar luar dengan cepat meski api diatas permukaan tanah dapat dipadamkan namun api yang terdapat  dilapisan rongga tanah masih terus melahap sedikit demi sedikit hingga muncul membesar dipermukaan lagi. 

Dahulu saat masih zaman nenek saya mereka tinggal di pinggiran sungai rokan dan segala kegiatan seperti mandi, mencuci dan mata pencaharian mereka juga tergantung di sungai tersebut. Namun dapat dilihat sekarang, dengan ditebangnya hutan- hutan, mata air pun mulai hilang, bahkan ikan yang dulu banyak kini tak ada lagi didapatkn dengan mudah. Airnya menjadi keruh, ditambah dengan kegiatan penambangan pasir, pembuangan sampah kesungai yang sangat mendukung perusakan alam ini semakin cepat.

Saat ini memang masih sedikit orang dan kelompok yang peduli dengan kelestarian lingkungan hidupnya akan datang. ada yang mengerti namun tak bertindak dan bahkan ada yang tidak peduli untuk membenahi kerusakan- kerusakan ini. 

 Program- program penanaman seribu ataupun setriliun pohon sajapun tidak cukup seperti program yang sering dikampanyekan tersebut. karena keseimbangan alam ini tidak akan membaik jika hanya menanam namun tak merawat apa yang sudah ditanam. selain dari pada itu, budaya masyarakat belum sadar akan pentingny menjaga kebersihan, kelestarian alam ini. salah satunya kurang adanya kebijakan yang benar- benar menekankan kepedulian pemerintah akan menjaga lingkungan hidup. Kebijakan- kebijakan yang sudah ada diperbaiki dalam penerapannya dan selalu diawasi. 

Sekarang sudah memasuki zaman teknologi namun membakar lahan dan hutan masih digunakan dalam membersihkan lahan dari semak dan gulma di lahan petani maupun perusahaan sekalipun. Masyarakat dan perusahaan memilih membakar lahan dikarenakan cara ini adalah cara termudah dan termudah dibandingkan jika dibanding dengan cara yang lain.

Saat saya masih duduk dibangku Aliyah saya mengikuti pelatihan sosialisasi tentang pelarangan pembakaran hutan dan lahan. saat itu sudah marak pembakaran lahan namun dampak asap nya belum separah seperti saat ini. itulah alasan saya dalam menilai masyarakat dan pemerintah telalu cuek untuk menjaga alam untuk diri sendiri maupun generasi yang akan datang. Dan keserakahan dalam menguasi lahan, perkebunan, hutan di Riau ini hanya dapat di nikmati oleh pihak- pihak tertentu. seakan mereka hidup abadi di dunia yang alamnya telah ia rusak. Ia lupa kepada generasi muda yang akan merasakan akibat dari keserakahan mereka yang tamak. akibatnya generasi muda nanti hanya kenyang dengan asap, berpenyakitan; mata mereka cepat rusak mereka bernapas penuh sesak. Bukan kah hak manusia sama untuk menghirup udara segar yang diberikan Allah secara gratis ini dengan nikmat bukan dengan asap. Bukan generasi muda nanti juga berhak melihat keindahan alam tanah kelahirannya baik disiang maupun malam hari yang tidak di tutup kabut asap. bukankah hati ini bila membiarkan anak- anak keluar rumah tanpa ketergantungan oksigen maupun masker.?

Marilah kita peduli dan turut aksi menjaga kelestarian lingkungan hidup kita. karena hutan ini bukan diwariskan untuk kita, melainkan diwariskan untuk anak cucu kita.

Sejauh ini saya selalu mengikuti status dari halaman facebook teman- teman yang ada di GreenPeace. mereka konsisten memperjuangkan kelestarian alam baik diluar negeri apatah lagi di Negeri sendiri. Saat ini mereka sedang hangat- hangat menyuarakan tentang kelangsungan hidup dari Harimau Sumatera yang menjadi satwa langka dan dilindungi negara. 

Hutan yangmenjadi habitat dari beraneka ragam satwa yang ada diriau kini telah datar dan digantikan dengan pohon- pohon produksi tahunan, perkebunan kelapa sawit secara besar- besaran sehingga memutus mata rantai makanan dan mengusir dari tempat tinggal mereka. Sampai- sampai tidak sedikit harimau yang tadinya tenang dihutan makanan yang tercukupi kini berani turun ke pemukiman warga untuk mencari ternak warga dan bahkan tak sedikit pula manusia yang menjadi korban kelaparan dan kebuasan harimau sumatera. 

Jadi sebenarnya Harimau tidak salah jika mereka mengaum meminta makan kedepan pintu rumah warga. Dan tumbuhan pun begitu juga, mereka tidak mampu untuk membersihkan udara yang kotor dengan karena jumlah pepohonan hanya tinggal sedikit karena tempat pemurnian udara yang besar seperti hutan sudah tidak ada lagi.

Mari Peduli Lingkungan!